Friday, 6 April 2012

KEBERSAMAAN BULAN DAN BINTANG


 

Liburan akhir semester tiba. Waktu yang paling kutunggu setelah aku menyelesaikan UAS. Saat itu aku duduk di bangku kelas lima SD. Usia yang belia dibandingkan usiaku saat ini yang tergolong puber.

Hari yang paling kutungg tiba, namun terkadang seseorang justru gelisah tak menentu bila sesuatu yang ditunggu tiba. Aku tak punya kegiatan yang bisa kulakukan saat liburan. Menikmati cemilan  ditemani segelas air putih menjadi teman sehari-hariku. Aku ingin sesuatu yang baru, sesuatu yang membuatku terpacu untuk terus maju.

Tiba-tiba, omku datang ke rumah. Namanya Om Natsir. Om Natsir memberikan kabar baik untukku mesti menurutku biasa-biasa saja. Om Natsir memberikan informasi EHP (English Holiday Program). Kedengarannya menarik, lalu akupun penasaran untuk mengikutinya.

Perasaan ini jadi bimbang, ragu untuk mengikutinya. Apalagi pesertanya dari golongan putih abu-abu, sedangkan aku putih biru saja belum pernah kurasakan. Namun akhirnya kubulatkan tekatku, lalu akupun mendaftarkan diri.

Ternyata aku harus di karantina selama 8 hari. Ya Allah, waktu yang lama bagiku karena aku tak pernah tinggal di asrama sebelumnya.

Hari pertama. Aku duduk di tempat tidurku, kupandang tumpukan-tumpukan baju yang ada dalam koper yang belum kututup. Berat rasanya meninggalkan singgasana kamarku, tak terbayang betapa sengsaranya aku disana. Sendirian, tak punya teman untuk berbagi camilan-camilanku. Namun segala sesuatu membutuhkan pengorbanan, dan perjuangan.

“Jessie, Jessie ayo cepetan keluar, acaranya akan segera dimulai!” Ajak ibuku yang membuatku buyar dari lamunan.

Butiran air kecil membasahi pipi ini. Akupun pergi meninggalkan istana kecil yang selalu menemaniku kapanpun.

***

20 menit kemudian. Koper-koper berserakan di halaman asrama. Sungguh, rasanya tak  ingin beranjak dari motor suprax keluaran 2000an ini. Ibu menurunkan koperku, mata ini serasa membengkak karena menguluarkan butiran-butiran air mata ini. Ibu mengantarkan aku ke tempat pembukaan acara.

Akupun memeluk ibuku dengan erat seolah tak ingin kulepaskan dekapan lembut penuh kasih sayang ini.

“Jessie sayang, ibu pulang dulu. Ibu tahu Jessie berat melakukan ini, namun tak ada sesuatu yang indah tanpa perjuangan.” Aku selalu percaya kata-kata itu.

Aku berusaha tegar. Lalu ibu mengantar pada kakak-kakak yang menemaniku sekaligus tutorku. Ibupun pulang.

Aku berharap aku akan menjadi lebih tegar disini. Kakak-kakak menyapa dan menyambutku dengan jailan-jailan mereka. Mungkin karena aku peserta terkecil di program itu. Meski sedikit terpaksa, akhirnya akupun ikut tersenyum riang bersama mereka. Betapa lucunya mereka.

Sesaat kemudian, Miss Marlina, salah seorang guru yang akan menemaniku datang menghampiri kami. Meski perawakan tubuhnya mungil, namun dia sosok yang ideal bagiku. Cantik, pintar, dan senyum merona selalu terpancar dari wajahnya. Sempurna! Nyaris tak ada  kekurangan yang terlihat.

“Hi Jessie, welcome to our program, I’m miss Marlina, have nice program here,” sapanya padaku. Meski Miss Marlina terlihat ramah namun aku hanya menjawab sepatah dua patah kata untuknya. Mungkin aku masih rindu suasana rumah.

Andai aku tak punya hati, ingin kubuang jauh rasa rindu ini bagai sampah tercecer di sepanjang kolong jembatan sungai yang belum pernah terhiraukan. Sesuatu yang mustahil jika aku tak memiliki hati. Karena aku adalah manusia yang diciptakan oleh Sang Kuasa dengan jasmani dan rohani yang ada pada Jessie saat ini.

Kerinduan pada keluargaku membuatku tak bersemangat  belajar dan beraktivitas. Pembukaan program telah usai.Para tutor memberi arahan, agar para peserta segera berbenah dan melanjutkan kegiatan malam.

Detik jam terus berputar sebagai perubahan waktu. Suara bel berbunyi menunjukkan pukul 20.00 WIB. Semua peserta masuk kelas untuk bergabung di kelas introduction. Mr. Edwinpun menyampaikan pelajaran. sungguh… pelajarannya monoton seperti kalanya 2+3=5. Selalu saja begitu tak pernah berubah. Mulai dari zaman paleolitikum hingga neolitikum yang terus mengalami revolusi namun rumus itu tetap sama.

Kelas introductionpun usai.Saatnya aku kembali ke pulau kapukku.

***

Wow…Sang surya terbit dari arah timur. Ia menunjukkan cahaya sinarnya yang menembus kulitku. Seakan menyapa diriku untuk mengucapkan “Selamat pagi Jessie”. Hari silih berganti. Suara antrian mandi sudah ramai mengawali kegiatan hari ini.

Meski sesaat rindu ini datang, stidaknya aku mulai menikmati hariku disini. Tak seperti yang aku bayangkan, asal aku menjalani alur kehidupan dengan riang gembira, ternyata semuanyapun bisa mulus. Jika ingin melewati jalan yang berkerikil, maka jangan hanya pandang jalan itu. Maka cobalah maju, temukan jalan termudah yang bisa kau tempuh. Tanpa terasa kau akan sampai di tempat yang kau kehendaki.

Pelajaran Gerunds akan segera dimulai. Mr. Edwin sudah siap di meja favoritnya. Mr. Edwinpun memulai pelajaran.

”well all my students, let’s start our lesson by reading basmalah together”, ajaknya. Kamipun menjawab “bismillahirrahmanirrohim”.

Kami begitu bersemangat hari ini. Apalagi melihat kostum Mr. Edwin yang terlihat “jadul”  dilengkapi accessories kaca mata bulat besar. Hal baru justru membuat kami lebih bersemangat.

Mr. Edwin memberikan memberikan pelajaran dengan sempurna. Tapi sesempurna apapun penyampaiannya, jika kita tak punya rasa suka bagiku sama saja. Ada pepatah “Tak kenal maka tak sayang.” Aku rasa ini memang benar.

Aku mencoba membuat hati ini cinta pada Gerunds/apapun tentang Bahasa Inggris. Aku berharap dengan hati ini, aku bisa memahami pelajaran yang diberikan Mr. Edwin persis dengan yang dikatakaannya layak Asas Black “Q lepas = Q terima.” Itu adalah sebuah harapan yang aku sendiri tak bisa memastikan kapan akan terwujud.

***

Memikirkan Gerunds memang tak pernah selesai. Tak terasa bayangan tubuhku terlihat sepadan di tengah lapangan. Kami segera kembali ke asrama dan melakukan isoma.

Perutku penuh dengan makanan. Kenyang sekali rasanya! Setidaknya makanan ini membuatku lebih bersemangat, apalagi game akan segera dimulai.”okey friends…..now it’s time to have a game!” Seru Kak Humam yang kerap dijuluki “mata sipit” oleh para peserta.Semuanya pun bersorak riang gembira.

Permainan kali ini adalah game ghosis. Kami diminta memerankan sosok hantu. Lalu hantu itu akan mencari mangsanya diantara kami. Kurasa permainan ini memang biasa, tapi semangat dan kerja sama yang luar biasa yag dibutuhkan. Kalo nggak ada kerja sama, pasti banyak teman kami yang akan jadi mangsa.

Semua peserta begitu antusias dengan permainan ini, tak sedikit diantara kami yang terjatuh di tanah lapang bawah terik matahari. Tetapi, itu semua tak berarti apapun disbanding kekompakan kami.

“Ayo teman, kesempatan tak datang dua kali, nikmatilah permainan ini…..!”seru Kak Evi, kakak cewek paling imut diantara kakak yang lain.

Suara adzan ashar terdengar. Permainanpun usai. Aku dan yang lain segera menuju asrama untuk mandi dan merebahkan badan meskipun hanya sebentar. Sambil ‘ngantri’ mandi aku,Kak Riska, Kak Tita, dan Kak Fara asyik ‘sonjo’[i] [1]di teras kamar mandi. Kami berbagi cerita pengalaman.

Tiba-tiba terdengar suara Kak Kanza yang asyik menyanyi lagu ciptaan grup band radja dengan keras tanpa memerdulikan yang lain.”dududam dududam au… dududam dududam au”. Sebenarnya suara Kak Kanza bagus, sayang ia selalu menyanyi dengan nada dan lyric yag monoton.

“auuuu….bruk,bruk,bruk!”Suara itu muncul di tengah lagu Kanza dan mengagetkan banyak orang. Setelah kami cari ternyata Kanza terjatuh menggelinding dari lantai atas.

Lalu kami terkejut. Kak Fida, gadis yang terkenal dengan latahnya spontan berkata,”eeeee…tdududdam dududam, Za kamu kenapa bisa jatuh?”

“A…A..Aku nggak papa kok, beneran deh!” sahut Kak Kanza dengan segera.

Teman-teman yang lain justru terkekeh melihat raut muka Kanza yang beruka merah tersipu malu. Kanza segera bangun dari tempat ia jatuh. Dan iapun kembali ke kamar. Di kamar dia bertemu denganku. Aku lalu meledeknya,”Kak Kanza.. Kak Kanza, makanya kalo nyanyi jangan sambil melamun.”

“Yeah.. terserah aku dong, nyatanya aku ngga apa-apa kan?”jawab Kak Kanza.

Sejak saat itu aku dan Kak Kanza menjadi dekat. Bahkan kami sudah kakak-adik.

Kak Kanza memang gadis yang cantik dan baik hati. Meskipun  dia agak sedikit konyol. Tapi tak apa, justru itulah keistimewaannya. Dia pandai bergaul dan periang.

 “Jessie, Jessie….dimana kamu?”suara Kak Kanza terdengar. Aku sengaja tak mau menjawabnya karea aku ingin mengagetinya.

“Taraa… Hai Kak Kanza? Apakah kau mencariku?”kataku.

“ihh.. dasar anak kecil. Sukanya ngejailin anak gede ya. Ayo kita ke mushola!”ajak Kak Kanza sambil menarik tanganku tanpa memperdulikan jawabanku.

***

Aku, Kak Kanza dan teman-teman yang lainpun segera pergi ke mushola. Aku melakukan sholat berjamaah dengan teman-teman baruku. Kebersamaan ini begitu terasa, membuat jiwa ini merasakan ketenteraman. Hati ini menjadi nyaman bersama mereka, meski aku bertemu dengan mereka di waktu yang singkat. Diriku seakan menjadi  sempurna, walau kurasa akan lebih sempurna bila ada keluargaku di tengah-tengahku.

Sesaat akupun teringat dengan rumah, keluarga, serta tetanggaku yang biasa nbobrol denganku.Kak Kanza melihatku berkaca-kaca. Akupun tak jadi menangis karena Kak Kanza segera menghiburku.

Setelah shalat maghrib, aku dan yang lain belajar vocabularies. Oh tidak!

Terkadang aku bertanya dengan diriku sendiri. Kenapa aku harus menghafal banyak vocab ini? Toh, kecil kemungkinan aku akan pergi ke Jerman, Australia, Italia atau wilayah Eropa lainnya.

Akupun malas menghafalkannya. Aku justru asyik ngobrol dengan Kak Kanza. Tiba-tiba Kak Evi datang.

“Ayo Jessie, Kanza mana hafalannya?”Tanya Kak Kanza.

“Ini kak, lagi hafalan!” jawabku sambil pura-pura membuka buku.

Akhirnya kita selamat dari setoran vocab, karena adzan isya’ berkumandang. Kamipun segera mengambil air wudhu dan shalat berjamaah.

15 menit kemudian.

Shalat isya’ selesai. Kami makan malam bersama lalu sharing  di kelas. Kami tertawa terbahak-bahak mendengar kisah lucu dari yang lain.

“Mr. saya pernah lho ke kebun binatang, monyetnya ngga mau disuapin. Tapi kalau sama saya, monyetnya mau, hehe,”canda Kak Fani.

Hari mulai malam, lalu kami pulang.

***

Keesokan harinya, kami bangun  30 menit lebih pagi. Kita akan jalan-jalan sekaligus olahraga.

“Jes…buruan ganti baju! Jangan sampai kita terlabat,”imbuh Kak Kanza.

“Iya Kak, nih baru ganti baju.”

Di jalan kita berolahraga sambil bercanda. “Seru juga ya, bangun pagi Cuma buat olahraga.”Kata Kak Kanza.

Olahraga memang penting. Namun sekarang banyak orang melupakan olahraga karena kegiatan lain. Ini adalah salah satu pengaruh globalisasi untuk masyarakat Indonesia yang menggeser budaya Indonesia.

Satu setengah jam berlalu.

“Teman-teman ayo kita sarapan, menunya menggoda lho!”ajak Kak Fani.

Kita segera mengambil peralatan makan lalu sarapan. Yummi, lezatnya sarapan dengan soto ayam khas Bangsri.

ü  Mandi

ü  Olahraga

ü  Sarapan

Waktunya belajar. Kita harus masuk ke kelas drama. Pagi ini kita persiapan penampilan untuk closing program besok. Ternyata cepat sekali ya! Kalau seperti ini rasanya berat untuk tinggalkan mereka.

***

 “Dududam..dududam..dududam au.”

Ini adalah salah satu  petikan kalimat yang akan diperankan Kak Kanza.

Kita berlatih serius tapi juga santai. Banyak hal menarik disini. Gladi bersih acara akan dimulai. Semuanya bersiap-siap.

“3,2,1, action!” perintah Kak Humam sebagai sutradara acara besok.

Inilah latihan kami. Kak Ocha dkk. Menampilkan drama yang begitu menyentuh. Kak Fara dan kawan-kawan mengiringi dengan paduan suara. Kak Fatma juga melantunkan puisi sederhana melambangkan persahabatan, serta masih banyak lagi penampilan menarik persembahan kami.

Hari yang melelahkan. Tetapi kami tak merasa lelah sedikitpun dengan kegiatan hari ini. Mala mini adalah malam terakhir aku di asrama. Aku sedih karena aku akan tinggalkan teman-temanku dan pergi membawa kenangan yang kuukir bersama mereka.

***

Hari ini hari terakhir. Kami mengepak pakaian dan saling berpamitan. Kami lalu menuju ruang penutupan. Acara penutupan akan segera dimulai. Orang tua kami sudah menunggu kami untuk melepas rindu.

Bulan menampakkan sinar  terangnya

Bentuknya yang sabit bagaikan lambing senyumannya

Bintang selalu menemani bulan

Walau bintang tak memiliki sinar secerah bulan

Tapi mereka selalu tak terpisahkan

Bulan dan bintang adalah sahabat

Sahabat sejati yang kan selalu bersama

                   Aku bukanlah bulan yang bisa selalu memberikan sinarku

                   Untuk bintang

                   Namun aku selalu berharap aku bagai bulan yang setia menemani sahabat

Puisi Kak Kanza terdengar menyentuh. Melambangkan penutupan program sedang berjalan. Rasa haru, sedih, bahagia semuanya tersimpan di memori ini.

Namun ada pertemuan pasti ada perpisahan. Kami tak kuasa hingga kami menitihkan air mata. Apalgi mendengar lagu persembahan terakhir dari Kak Farad an kawan-kawan.

       I am strong when I’m on your shoulders

       You raise me up to more than I can be

       Oh my friends

       You raise me up to more than I can be

Hari ini hari yang tak akan kulupakan. Aku tak pernah menyesal mengikuti program ini walau aku harus kehilangan liburanku dan berpisah dengan keluargaku. Aku beruntung karena aku bertemu bersama bintang-bintang seperti Kak Kanza dan yang lain. Bintang-bintang yang selalu menemaniku kemarin, sekarang dan besok.

Selamat jalan kawan. Aku memberikan salam terakhir untuk Kak Kanza dan yang lain. Akhirnya aku berjalan membawa kenangan bersama mereka dan koperku. Aku melangkah pada ibuku untuk melepas rindu dan menuju rumah tercintaku.

TAMAT

 

 

 

 

 

 

 

 

 



[1] Bahasa jawa yang artinya ‘ngobrol’



[i]

Wednesday, 4 January 2012

Youth Generation

Assalamu’alaikum Wr. Wb 
Honourable the Juries 
Honourable the participants of english speech contest 
And Unforgettable my loving audiences

Firstly let’s thanks unto Allah swt who has been giving us a healty so that right now we can gather here without any obstacles. 

Secondly peace and salutation are always sent to our prophet Muhammad SAW may we get much blessing in the day after. 
Honourable audiences ladies and gentlemen 
In this occasion I’m as the representative of MA NU BANAT kudus, I would like to present my little speech with the theme “ younger of today is the leader of tomorrow” 

Hi guys do you think that you are a younger ? yab of course. Certainly the younger now is the leader in the next. Especially the students, they are the main aset for development of our nation. Our prophet Muhammad SAW said : شبا ن اليو م جا ل الغد 
The meaning is ; the younger now is the leader of the next But actually to produce the best leader is not easy. We need One-two generations to form it. The most important that we must prepare now is the mental of our younger. Bad mental influence someone’s leadership. 

Because of that we must drill the mental of our younger. But the question is how to drill the mental of the younger ? there are many ways to drill the mental of the younger. For example is we are as the students. We should spend our time wisely with positive things and of course it must be usefull. Are not we will lose many things if we always waste our time ? Besides, education institution also must care to the younger especially the students. We know that recently many students easily do the silly things an tend to follow the style they got from tv and internet. And now many students do the teenagers mischief at out of school that beyond limits of normality. Educational institution which is actually a container for growing seeds of future leaders, seemed powerless to face this reality. And finally they tend to wash their hands with this juvenile delinquency. We are very sorry by this action. Unconciously the educational institution gave the toxic fertilizers for the seeds. Is like that our leader’s personality for tomorrow ? can you imagine it ? Because of that, the role of the family is very important. Family is nearest one in our life that can filter all bad effects from outside because the environment has great influence toward one’s personality. Someone tends to follow the condition where he lives. 

Especially the teenagers who influenced by environment. That’s why they need someone to control their life and to warn them when they make mistake. They also should have self control to always keep their personality stay in good line. So finally with the good mental of leader’s tomorrow, the leader of tomorrow also will good, Is it right ? And as the students let’s do positive things as the exercise of our mental because we are the leaders of tomorrow. Ok ? I think enough for my speech,and I’m sorry for all mistakes. 

Finally.... Wassalamu’alaikum wr.wb
                                                       By : Noory annisa aulia    : 

Tuesday, 20 September 2011









Hi Friends, how's your life....? hopefully you are all always ok
Long time no see you. Actually I really confuse, what will I write in this blog ? thank for my friends, because of you always accompany me, be a part of my soulmate.


well I just want to ask you to follow me in this blog.. We are in the modern era must use the IT well, by this blog  I wish that we can use it appropiately.

You raise me up
When I'm down and oh my beautiful friends
When troubles come you always with me
Than I'm still and wait here in silence..
Until u come, sit a while with me and entertain me
You raise me up......
So I can stay in mountains
You raise me Up......to walk on store me Sist, 
I'm strong when you are in my side 
You raise me up,. to more than I can be...^_^

I LOVE YOU FRIENDS.....

Princess Ayasie

my lovely friends

Hi Friends, how's your life....? hopefully you are all always okey
Long time no see you. Actually I really confuse, what will I write in this blog ? thank for my friends, because of you always accompany me, be a part of my soulmate.

well I just want to ask you to follow me in this blog.. We are in the modern era must use the IT well, by this blog  I wish that we can use it appropiately.
You raise me up
When I'm down and oh my beautiful friends
When troubles come you always with me
Than I'm still and wait here in silence..
Until u come, sit a while with me and entertain me
You raise me up......
So I can stay in mountains
You raise me Up......to walk on store me Sist, 
I'm strong when you are in my side 
You raise me up,. to more than I can be...^_^